Home » » Penyakit Stroke Menaiki Peringkat

Penyakit Stroke Menaiki Peringkat

Written By Rangga Arief Putra on 6 Jun 2011 | 5:50:00 PM

Selama beberapa tahun terakhir, stroke menduduki peringkat dua penyebab kematian di rumah sakit di Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu, pedang kematian stroke kian terasah. Alhasil, saat ini ia menjadi jawara nomor satu mengalahkan jantung. 

Bahkan di Amerika Serikat telah ada penelitian, setiap satu menit orang terserang stroke dan tiap tiga menit ada yang meninggal karenanya. Selain itu, terjadi pergeseran tren cukup berarti, dulunya stroke menyerang mereka berusia 50 tahun ke atas. Tapi sekarang, penderita stroke berusia muda, yang dimulai pada usia 40 tahun.

Biarpun bahaya stroke melonjak, namun kesadaran masyarakat akan bahaya stroke terbilang minim. Itu terbukti berdasarkan data, 15 hingga 30 persen penderita stroke meninggal dalam satu bulan setelah serangan. Kemudian, 75 persen pasien berakhir dengan berbagai cacat permanen, dan hanya seperempat pasien tertolong secara maksimal.

Ya, pertolongan yang dimaksud ialah pasien harus ditangani pada masa golden period atau kurang dari tiga jam setelah serangan, sehingga fungsi otak tak sempat terganggu secara fatal. Dalam masa tersebut, dokter akan memberikan obat penghancur bekuan darah yang menyumbat. Bila pemberian obat tersebut dilakukan lebih dari tiga jam setelah serangan, maka tidak akan berhasil dengan baik, bahkan bisa membunuh karena perdarahan..
Namun golden period ini hanya berlaku bagi penderita stroke akibat sumbatan, bukan stroke perdarahan. Stroke perdarahan begitu pecah langsung terjadi perdarahan dan dengan bantuan obat-obatan yang diberi dokter ahli saraf, maka penyerapan darah oleh tubuh akan semakin cepat, sehingga gejala klinis bisa berkurang atau hilang.

Sebenarnya stroke bukanlah penyakit, tapi lebih tepat dikatakan sebagai terminal berbagai penyakit. Rapuhnya dinding pembuluh darah arteri, cedera kepala, diabetes, kolesterol tinggi, dan hipertensi merupakan beberapa penyakit yang bermuara pada stroke. Timbunan kolesterol, misalnya, membuat pembuluh darah makin sempit dan kaku. Bila berlarut-larut, kondisi ini bakal berujung pada penyumbatan atau bahkan pecahnya pembuluh darah.

Namun, bukan berarti stroke tidak bisa diobati. Ia bisa diobati, tapi tergantung pada berat ringannya stroke, lama serangan, cepat atau lambatnya pasien dibawa ke rumah sakit. Bila yang terkena pembuluh darah kecil, dapat sembuh seratus persen. Tetapi jika pembuluh darah besar, kesembuhan tidak begitu baik, walau mungkin ada juga penyembuhan.
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Chenkgelate - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger